Sunday 2 April 2023

#22HBB Day 11 and Day 12 Buku "Dunia Sophie" karya Jostein Gaarder

 



Day 11 #22HBB Vol. 2 (1 April 2023)

5 - 64 – Dzikra Yuhasyra ⚽

📚 Dunia Sophie - Jostein Gaarder – hlm. 401-440 / 798

Insight/rangkuman/catatan:

Sophie datang ke Kota Lama bersama Hermes, dan Alberto pun memberikan pelajaran lanjutan.

Pemikiran rasionalis merupakan ciri khas Filsafat abad ketujuh belas. Itu juga berakar kuat di Abad Pertengahan, dan berasal dari Plato dan Socrates pula. Tapi pada abad kedelapan belas, rasionalisme mendapat kritik yang semakin meningkat. Sejumlah filosof berpendapat bahwa pikiran kita sama sekali tidak memiliki ingatan akan apa-apa yang belum pernah kita alami melalui indra. Pandangan semacam ini dinamakan empirisisme.

Tokoh-tokoh empiris -atau filosof berpengalaman- yang paling penting adalah Locke, Berkeley, dan Hume, dan ketiga nya berasal dari Inggris. Tokoh-tokoh rasionalis terkemuka dari abad ketujuh belas adalah Descartes, orang Prancis; Spinoza, orang Belanda; dan Leibniz, orang Jerman. Maka kita biasanya membedakan antara empirisisme Inggris dan rasionalisme Eropa.

John Locke, hidup dari 1632-1704. Karya utama nya adalah "Esai Mengenai Pemahaman Manusia" (Essay Concerning Human Understanding), yang diterbitkan pada 1690. Di situ dia berusaha untuk menjelaskan dua masalah. Pertama, dari mana kita mendapatkan gagasan-gagasan kita, dan kedua, apakah kita dapat memercayai apa yang dikatakan oleh indra-indra kita.

Locke menyatakan bahwa sebelum kita merasakan sesuatu, pikiran itu sama polos dan kosongnya dengan papan tulis sebelum guru masuk ke dalam kelas. Ia juga membandingkan pikiran dengan ruangan yang belum dilengkapi perabot. Tapi kemudian kita merasakan sesuatu. Kita melihat dunia di sekeliling kita, kita mencium, mengecap, merasa, dan mendengar. Dan tidak ada yang melakukan semua ini secara lebih bersemangat dibandingkan dengan bayi. Dengan cara ini muncul apa yang disebut Locke gagasan-gagasan indra yang sederhana. 

Tapi pikiran tidak hanya bersikap pasif menerima informasi dari luar. Beberapa aktivitas berlangsung di dalam pikiran pula. Gagasan-gagasan dari indra itu diolah dengan cara berpikir, bernalar, memercayai, dan meragukan, dan dengan demikian menimbulkan apa yang dinamakannya perenungan. Jadi ia membedakan antara 'pengindraan' dan 'perenungan'.

Locke membedakan antara apa yang dinamakan nya kualitas 'primer' dan kualitas 'sekunder'. Setiap orang sepakat tentang kualitas-kualitas primer seperti ukuran dan berat, sebab kualitas-kualitas itu ada dalam objek-objek itu sendiri. Tapi kualitas-kualitas seperti warna dan rasa itu beragam dari satu orang ke orang lainnya dan dari satu binatang ke binatang lainnya, bergantung pada pengindraan individu.

David Hume, yang hidup dari 1711 hingga 1776, ia menonjol sebagai empirisis paling penting. Dia juga mempunyai peran menentukan sebagai orang yang mengantarkan filosof besar Immanuel Kant menuju Filsafat nya sendiri.

Karya utama Hume adalah "Sebuah Risalah tentang Watak Manusia (A Treatise of Human Nature). Hume adalah filosof yang berpikir dengan cara yang berbeda. Lebih dari filosof manapun, dia mengambil dunia sehari-hari sebagai titik awalnya. Alberto beranggapan bahwa Hume mempunyai perasaan kuat terhadap cara anak-anak -para warga dunia yang baru- menjalani kehidupan.

Hume memulai dengan menetapkan bahwa manusia mempunyai dua jenis persepsi, yaitu kesan dan gagasan. Dengan 'kesan', yang dimaksudkannya adalah pengindraan langsung atas realitas lahiriah. Dengan 'gagasan', yang dimaksudkannya adalah ingatan akan kesan-kesan semacam itu.

Hume pun membahas mengenai hukum sebab akibat. Dan menurut Hume bukan akal yang menentukan apa yang kita katakan dan kita lakukan, tapi itu adalah perasaan.

@salmanreadingcorner @fimbandung @fimtangerangraya @22haribacabuku

 

 

Day 12 #22HBB Vol. 2 (2 April 2023)


5 - 64 – Dzikra Yuhasyra ⚽

📚 Dunia Sophie - Jostein Gaarder – hlm. 441-497 / 798

Insight/rangkuman/catatan:

Alberto melanjutkan pelajaran. George Berkeley adalah seorang Uskup Irlandia yang hidup pada 1685 hingga 1753.

Berkeley percaya pada 'ruh'. Dia beranggapan bahwa semua gagasan kita mempunyai penyebab di luar kesadaran kita, tapi penyebab ini tidak bersifat material, melainkan spiritual. Menurut Berkeley, jiwa sendiri dapat menjadi penyebab gagasan-gagasan nya sendiri -seperti ketika bermimpi- tapi hanya kehendak atau ruh lainlah yang dapat menjadi penyebab gagasan-gagasan yang membentuk dunia 'jasmaniah'. Segala sesuatu disebabkan oleh ruh itu yang merupakan penyebab 'segala sesuatu di dalam segala sesuatu' dan yang 'membentuk segala sesuatu'. Dan 'Ruh' yang dibicarakan dan dipikirkan Berkeley adalah Tuhan.

Alberto menyatakan bahwa Ayah Hilde mungkin adalah Tuhan bagi dia dan Sophie. Dan Hilde adalah yang didatangi 'ruh' ini.

Hilde Moller Knag terbangun di kamar loteng rumah kapten tua di luar Lillesand. Jumat, 15 Juni 1990, bunyi kalender itu sekarang, dan hari ini adalah ulang tahun nya. Ia menemukan hadiah dari Ayah nya yang merupakan sebuah buku dengan judul "Dunia Sophie". Ia pun larut membaca buku dari Ayah nya itu yang menceritakan bahwa ada anak bernama Sophie dan guru Filsafat nya Alberto Knox. Hilde pun membaca secara runut sejarah Filsafat yang diceritakan Ayahnya melalui Sophie dan Alberto. Hilde tidak yakin apakah Sophie hanya karangan Ayahnya atau ia benar-benar ada di suatu tempat.

Alberto melanjutkan pelajaran kepada Sophie. Pertama-tama dia akan mengemukakan mengenai Pencerahan Prancis. Lalu akan membahas garis besar Filsafat Kant sehingga sampai pada Romantisme. Hegel juga akan merupakan bagian penting dari gambaran itu. Dan dengan membicarakan dirinya, mau tak mau kita akan mengenal perselisihan sengit antara Filsafat Kierkegaard dan Filsafat Hegel. Dan mereka pun akan membicarakan sedikit tentang Marx, Darwin, dan Freud. Dan sedikit komentar penutup mengenai Sartre dan Eksistensialisme.

Dan Pencerahan Prancis akan memusatkan perhatian pada tujuh hal, yaitu:

1. Tentangan terhadap kekuasaan
2. Rasionalisme
3. Gerakan pencerahan
4. Optimisme kebudayaan
5. Kembali ke alam
6. Agama alamiah
7. Hak Asasi Manusia

@salmanreadingcorner @fimbandung @fimtangerangraya @22haribacabuku