Saturday 10 April 2021

Pengalaman Intern Di Griin.id

 


Pada Selasa, 6 April 2021 lalu saya baru menyelesaikan masa internship di Griin.id, salah satu startup sustainable integrated agriculture solution di Desa Tugu Mukti, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Saya masuk divisi GriinTech yang dikomandoi oleh Boy dan Bang Muhsin. Jadi intern di Griin ini dilakukan dengan melakukan proyek tertentu berkaitan dengan divisi yang dimasuki dengan durasi minimal 25 hari kerja. Terdapat tiga divisi utama di Griin.id yaitu GriinTech yang berhubungan dengan Agritech seperti penjualan sayur, akuaponik, dan instalasi serta kit hidroponik, Griin Industry yang berhubungan dengan Agroindustry seperti pembuatan tisane dan madu peppermint, dan Griin Goods yang behubungan dengan sales and marketing. Karena saya masuk divisi GriinTech, saya melakukan proyek yang berhubugan dengan Agrotechnology khususnya hidroponik. Setelah berdiskusi dengan supervisor saya Bang Muhsin proyek saya adalah pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) yang diharapkan bisa digunakan di instalasi hidroponik sebagai pengganti atau penambah nutrisi AB Mix, sehingga diharapkan hidroponik yang digunakan bisa menggunakan nutrisi organik bukan sintetis atau kimiawi sehingga lebih sehat. Dan rencananya saya membuat POC tersebut dari limbah yang dihasilkan di site Griin.id seperti bangkai ikan, sisa sayuran, dan limbah dapur. Saya pun memulai minggu pertama di Griin.id dengan brainstorming untuk menyiapkan presentasi awal sebagai rencana pelaksanaaan proyek. Setelah presentasi awal dilaksanakan, saya memulai minggu kedua dengan mengumpulkan limbah yang akan dipakai. Saya memutuskan untuk memakai limbah dapur yang ada di site yaitu nasi basi dan cangkang telur sehingga selama minggu kedua saya mengumpulkan dua limbah dapur tersebut. Pada awalnya saya juga akan membuat POC dari sisa sayuran dari greenhouse dan bangkai ikan dari sistem akuaponik, tapi dalam seminggu pengumpulan limbah tidak terdapat limbah sisa sayuran dan bangkai ikan yang dihasilkan sehingga saya beralih untuk menggunakan limbah kulit pisang yang didapat dari penjual gorengan di sekitar site. Dalam pengumpulan limbah dan pembuatan POC saya dibantu oleh Esa, rekan magang di periode bulan Maret. Esa melakukan proyek pembuatan video akuaponik melanjutkan proyek Tata yang sudah membuat proyek video hidroponik. Setelah seminggu pengumpulan limbah, tibalah minggu ketiga untuk pembuatan POC. Saya membagi pembuatan POC untuk masing-masing bahan. Nasi basi dan cangkang telur di botol bekas 1,5 Liter sedangkan kulit pisang di wadah komposter.






Setelah pembuatan POC selesai, dilakukan fermentasi selama kurang lebih dua minggu. Diminggu keempat atau minggu pertama fermentasi, saya melakukan progress report dan mulai menyiapkan rencana bagaimana menguji hara POC ini. Tadinya saya akan menguji hara POC secara kuantitatif di laboratorium Balitsa tapi ternyata membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar satu setengah bulan dengan harga yang cukup mahal. Sehingga diambil keputusan bahwa untuk pengujian hara POC dilakukan dengan secara kualitatif menggunakan instalasi hidroponik sederhana dari botol bekas. Setelah dua minggu fermentasi dan POC jadi, saya langsung menguji POC di instalasi hidroponik sederhana pada semaian pakchoy.  Dilakukan empat perlakuan untuk menguji hara POC yaitu perlakuan air saja, perlakuan POC saja, perlakuan AB Mix saja, dan perlakuan POC dicampur dengan AB Mix.



Dan lalu diamati dan dicatat pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun selama tujuh hari untuk mengetahui pengaruh masing- masing perlakuan. Ini adalah foto hasil pengamatan instalasi hidroponik sederhana di hari ke tujuh. Foto pertama merupakan foto perlakuan AB Mix Saja, foto kedua foto perlakuan AB Mix dan POC, foto ketiga foto perlakuan POC Saja, dan foto keempat foto perlakuan Air Saja.


 

 

Dapat terlihat kalau pertumbuhan yang paling baik adalah pada perlakuan AB Mix Saja dan lalu berurutan  pada perlakuan di foto selanjutnya. Meskipun POC yang dibuat belum efektif menyamai efektivitas hara AB Mix tapi sangat berpotensi untuk diteliti oleh peserta intern selanjutnya bahwa POC dapat mengurangi dosis AB Mix atau menjadi tambahan bagi nutrisi AB Mix. Apalagi proyek POC yang saya buat masih kekurangan unsur hara Nitrogen. Dan setelah pengamatan selesai, keesokan harinya  saya melakukan  presentasi akhir disupervisori oleh Bang Muhsin dan Boy dan di hari terakhir intern tepat di hari ke 25 hari kerja saya mengepack POC ke botol 1,5 Liter dengan tiga perbandingan. 





Ini beberapa foto kenang-kenangan selama di site.














Saya sangat senang dan bersyukur bisa melaksanakan intern di Griin.id dan melihat project-project di GriinTech dan Rumabhumi seperti Bhumi Pesantren di Al-Kasyaf atau hidroponik di rooftop perkantoran seperti di Elcorps yang membukakan mata bahwa bisnis di bidang pertanian masih sangat banyak peluang yang bisa dieksplor dan digali lebih dalam. Semoga bisa bertemu lagi teman-teman Griin.id!

2 comments:

  1. Benefit Intern di griin.id apa ya kak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benefitnya kita dapat on-job training di divisi yang kita masuki dan kita bisa terlibat langsung di project-project yang sedang digarap di Griin.id. Dan juga bisa berkesempatan untuk bekerja sama bisnis atau direkrut menjadi staff, seperti saya saat ini. Saya diajak Bang Ifan CEO Griin.id untuk menjadi staff sales and marketing di Griin Goods dan sekarang sedang dalam probation period. Jadi jangan ragu buat intern di Griin.id ya :)

      Delete