Sunday 26 March 2023

#22HBB Day 5 and Day 6 Buku "Dunia Sophie" karya Jostein Gaarder

 

Day 5 #22HBB Vol. 2 (26 Maret 2023)

5 - 64 – Dzikra Yuhasyra ⚽

📚 Dunia Sophie - Jostein Gaarder – hlm. 161-199 / 798

Insight/rangkuman/catatan:

Sophie memutuskan mengikuti jejak Hermes ke tengah hutan untuk mengetahui tempat tinggal sang filosof yang mengirimi nya surat, Alberto Knox.

Setelah masuk ke hutan, Sophie melihat sebuah gubuk bercat merah diujung sebuah danau. Ia pun menyusuri danau dengan sebuah perahu kecil dengan sebelumnya berbasah-basahan menuju perahu itu. Setelah sampai di ujung danau, dia mengetuk pintu dan memutuskan masuk. Ia yakin bahwa gubuk itu adalah tempat tinggal Alberto Knox dan Hermes.

Tak lama kemudian Hermes datang dan menyalak dan membuatnya terkejut dan memutuskan untuk keluar, sebelum keluar ia melihat sebuah amplop bertuliskan SOPHIE. Akhirnya ia memutuskan untuk membawanya karena ia pikir itu untuk nya.

Ternyata perahu itu sudah terbawa jauh ke tengah danau dan Sophie tidak bisa meraihnya. Ia pun mencari jalan lain di tengah semak belukar dan menemukan jalan untuk pulang. Sampai di rumah ia bertemu Ibunya yang menanyakan kemana saja Sophie dan kenapa bajunya basah. Sophie pun menangis dan menceritakan semuanya kepada Ibunya. Dan Ibunya berkata bahwa Sophie sampai Gubuk Sang Mayor yang sudah lama ditinggalkan. Ia berkilah bahwa itu adalah tempat tinggal seorang filosof.

Ia membaca surat untuknya yang berisi: "Mana yang ada lebih dulu -ayam atau ayam "ide"? Apakah kita dilahirkan dengan "ide-ide" bawaan? Apakah perbedaan antara tanaman, binatang, dan manusia? Mengapa hujan turun? Apa yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan yang baik?"

Sophie pun memutuskan untuk menulis surat kepada Alberto Knox untuk meminta maaf. Ia membawa surat itu ke sarang persembunyian dan tak lama kemudian Hermes datang membawa sebuah amplop cokelat tebal yang berisi pelajaran: "Filosof dan Ilmuwan".

Aristoteles (384 - 322 SM) adalah murid di Akademi Plato hampir selama 20 tahun dan ia mengkritik Teori Plato mengenai gagasan.

Aristoteles menganggap Plato telah menjungkirbalikkan segalanya. Dia setuju dengan gurunya bahwa kuda- kuda "berubah" dan bahwa tidak ada kuda yang hidup selamanya. Dia juga setuju bahwa bentuk nyata dari kuda itu kekal dan abadi. Tapi kuda "ide" itu adalah konsep yang dibentuk oleh manusia setelah melihat sejumlah kuda tertentu. Kuda "ide" karenanya tidak mempunyai eksistensinya sendiri. Bagi Aristoteles, kuda "ide" atau "bentuk" tercipta dari ciri-ciri kuda -yang mendefinisikan apa yang kini kita sebut spesies kuda.

Agar lebih jelas: dengan kuda "ide", yang dimaksudkan Aristoteles adalah sesuatu yang dimiliki oleh semua kuda. Dan disini, kiasan tentang cetakan kue jahe tidak cocok, sebab cetakan itu berada terpisah dari kue-kue jahe tertentu. Aristoteles tidak percaya pada adanya cetakan atau bentuk semacam itu yang tersimpan di atas rak mereka sendiri di luar dunia alam. Sebaliknya, bagi Aristoteles, "ide-ide" itu ada dalam benda-benda, sebab mereka merupakan ciri khas benda-benda tersebut.

Maka, Aristoteles tidak setuju dengan Plato bahwa ayam "ide" ada sebelum ayam. Yang oleh Aristoteles dinamakan ayam "ide" itu ada dalam setiap ayam sebagai ciri khas ayam, misalnya ia bertelur. Ayam nyata dan ayam "ide" karenanya tidak dapat dipisahkan sebagaimana tubuh dan jiwa.

Aristoteles berpendapat bahwa seluruh pemikiran dan gagasan kita masuk ke dalam kesadaran kita melalui apa yang pernah kita dengar dan lihat. Namun, kita juga mempunyai kekuatan akal bawaan. Kita tidak mempunyai ide bawaan, seperti yang diyakini Plato, tapi kita mempunyai kemampuan bawaan untuk mengorganisasikan seluruh kesan indrawi ke dalam kategori-kategori dan kelompok-kelompok. Dengan cara inilah konsep seperti "batu", "tanaman", "binatang", dan "manusia" timbul. Dan timbul pula konsep seperti "kuda", "lobster", dan "kenari".

Aristoteles tidak menyangkal bahwa manusia mempunyai akal bawaan. Sebaliknya, justru akal itulah, menurut Aristoteles, yang merupakan ciri khas yang membedakan manusia dengan makhluk-makhluk lainnya. Tapi akal kita sama sekali kosong sampai kita mengalami sesuatu. Jadi, manusia tidak mempunyai "ide-ide" bawaan.

Bentuk Suatu Benda Adalah Ciri Khas nya. Setelah mencapai kesepakatan dengan Teori Plato mengenai ide, Aristoteles memutuskan bahwa realitas terdiri dari berbagai benda terpisah yang menciptakan suatu kesatuan antara bentuk dan substansi. "Substansi" adalah bahan untuk membuat benda, sedangkan "bentuk" adalah ciri khas masing-masing benda.

Mengapa hujan turun? Mungkin kita telah belajar di sekolah bahwa hujan turun karena uap di awan mendingin dan memadat menjadi titik-titik air hujan ke bumi karena adanya daya tarik bumi. Aristoteles pasti akan mengangguk setuju. Tapi dia juga akan menambahkan bahwa sampai di sini kamu baru mengungkapkan tiga sebab. "Sebab material" adalah bahwa uap (awan) ada di sana pada saat yang tepat ketika udara mendingin. "Sebab efisien" adalah bahwa uap mendingin, dan "sebab formal" adalah bahwa "bentuk", atau sifat air, adalah jatuh ke bumi. Tapi jika kamu berhenti di sana, Aristoteles akan menambahkan bahwa hujan turun karena tanaman dan binatang air agar dapat tumbuh dan berkembang. Ini dinamakan nya "sebab terakhir", Aristoteles memberikan pada air hujan itu suatu tugas-kehidupan, atau "tujuan".

Sophie pun memikirkan hal itu sambil mendatangi hewan peliharaan nya satu per satu.

 


Day 6 #22HBB Vol. 2 (27 Maret 2023)

5 - 64 – Dzikra Yuhasyra ⚽

📚 Dunia Sophie - Jostein Gaarder – hlm. 200-259 / 798

Insight/rangkuman/catatan:

Sepulang sekolah Sophie mendapat sebuah amplop tebal di sarang persembunyian nya. Ia membuka surat Alberto dan membaca: "Helenisme".

Aristoteles meninggal pada 322 SM, ketika itu Athena telah kehilangan peran dominan nya. Ini karena timbulnya pemberontakan-pemberontakan politik akibat penaklukan Alexander Agung (356 - 323 SM).

Alexander Agung adalah Raja Macedonia. Aristoteles juga berasal dari Macedonia, dan untuk beberapa lama dia bahkan menjadi guru Alexander Muda. Alexander lah yang meraih kemenangan terakhir dan menentukan atas bangsa Persia. Dan lebih-lebih dengan banyak penaklukan nya, dia menyatukan Mesir dan dunia timur hingga India dengan peradaban Yunani.

Ini menandai awal zaman baru dalam sejarah umat manusia. Suatu peradaban muncul dengan kebudayaan Yunani dan bahasa Yunani memainkan peranan utama. Periode ini, yang berlangsung selama kira-kira 300 tahun, dikenal sebagai Helenisme. Istilah Helenisme mengacu pada periode maupun kebudayaan yang didominasi Yunani yang berjaya di tiga kerajaan Yunani, yaitu Macedonia, Syria, dan Mesir. Sekalipun demikian sejak 50 SM, Roma lebih kuat dalam bidang militer dan politik. Adikuasa baru itu lambat laun menaklukan kerajaan-kerajaan Yunani, dan sejak itu kebudayaan Romawi dan bahasa Latin mendominasi mulai dari Spanyol di barat hingga jauh menembus Asia. Inilah awal dari periode Romawi, yang sering kita sebut zaman Yunani Kuno Akhir.

Secara umum Filsafat Helenisme tidak begitu orisinal. Tidak ada Plato baru atau Aristoteles baru yang muncul di panggung. Sebaliknya ketiga filosof besar Athena itu menjadi sumber ilham sejumlah aliran Filsafat diantaranya: Kaum Sinis, Kaum Stoik, Kaum Epicurean, dan Neoplatoisme, yang didalamnya terdapat mistisme.

Pada tanggal 17 Mei saat hari libur nasional Norwegia, Sophie dan Joanna memutuskan untuk berkemah di bukit Belibis. Ini adalah ide Sophie karena ingin kembali datang ke Gubuk Sang Mayor. Mereka pun mendatangi gubuk itu dengan keadaan terkunci. Sophie berupaya untuk mencari kuncinya dan akhirnya mendapatkan nya. Gubuk itu kosong. Joanna mendapatkan setumpuk kartu pos yang ditujukan kepada Hilde. Mereka pun membaca kartu pos-kartu pos itu bersama. Dan Sophie kembali ke tenda dengan membawa cermin yang ia lihat pada saat pertama datang.

Keesokan harinya Sophie kembali mendapat amplop cokelat tebal yang berisi pelajaran bahwa kebudayaan Eropa saat ini berakar pada kebudayaan Indo-Eropa dan kebudayaan Semit yang berasal dari Jazirah Arab yang merupakan asal dari tiga agama Barat, Yahudi, Kristen, dan Islam.

Sophie mendapat pelajaran mengenai Yesus dan Paulus serta agama Kristen yang tersebar ke seluruh Eropa dan seluruh ajaran Helenisme berubah menjadi Kristen dalam waktu tiga ratus tahun.

Ketika agama Kristen masuk ke dunia Yunani-Romawi, kita menyaksikan suatu pertemuan dramatis dari dua kebudayaan. Kita juga melihat salah satu revolusi besar kebudayaan dalam sejarah. Kita akan melangkah keluar dari zaman Yunani Kuno. Hampir seribu tahun telah lewat sejak masa hidup para filosof Yunani awal. Di depan, kita telah menanti Abad Pertengahan Kristen, yang berlangsung selama kira-kira seribu tahun.

Penyair Jerman Goethe pernah berkata bahwa "orang yang tidak dapat belajar dari masa tiga ribu tahun berarti dia tidak memanfaatkan akal nya." Dan Alberto tidak ingin Sophie mengalaminya.

No comments:

Post a Comment