Friday 16 February 2024

Belajar QGIS Dasar: Inspirasi dari Teh Inuy dan Aziz


Beberapa waktu kemarin IA SITH ITB mengadakan pertemuan dengan Dekanat SITH untuk membahas beberapa hal dan saya ingin hadir karena sekalian ingin bertemu dengan Pak Angga Dwiartama. Di pertemuan tersebut juga hadir Teh Jim, Aziz, juga Teh Inuy. Setelah beres diskusi dengan Dekanat SITH, saya mengobrol dengan Teh Inuy dan Aziz, dan salah satu topik yang dibahas Teh Inuy adalah mengenai banyaknya peluang project tentang analisis spasial keanekaragaman hayati dan sumber daya alam juga lingkungan. Setali tiga uang, Aziz pun mendalami bidang ini dengan beberapa project di Rumah Amal Salman ITB dan juga karena background kelimuannya di Rekayasa Pertanian SITH ITB. Percakapan singkat di ruangan dilanjutkan sambil jalan dari Labtek Biru ke Gerbang SR. Setiba di Gerbang SR percakapan pun berakhir.

Tak lama berselang, beberapa hari setelah pertemuan tersebut Teh Inuy melalui DM Instagram menghubungi saya dan memberi tahu tentang pelatihan GIS / Sistem Informasi Geografis untuk ketahanan pangan yaitu analisis  kesesuaian lahan untuk Food Estate (Lumbung Pangan) di Kalimantan Tengah dari salah satu konsultan geoscience. Saya coba buka postingan dari salah satu konsultan geoscience tersebut dan tertarik dengan aplikasi QGIS yang ternyata open source dan bisa didownload dengan bebas yang dijadikan sebagai aplikasi GIS yang digunakan dalam pelatihan tesebut. Saya pun meluncur ke YouTube untuk mempelajari QGIS. Setelah menonton beberapa tutorial saya memutuskan untuk menginstall QGIS karena penasaran. Hehehe Maklum, selama S1, yaitu di Rekayasa Pertanian SITH ITB, saya pernah belajar sedikit tentang GIS/SIG di mata kuliah Pengelolaan Bentang Alam Terpadu (PBAT). Ternyata menggunakan QGIS cukup menyenangkan dan lebih ringan dibanding pengalaman saya dulu menggunakan ArcGIS. Sepertinya laptop saya memang spek nya rendah sih pada saat itu. Hehe

Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Di bawah ini layout Peta Pertama yang saya buat. Masih sederhana, masih newbie. Peta ini menampilkan filter perbedaan jumlah penduduk negara di Asia dengan warna yang berbeda. Yang yang bergradasi hijau di bawah saya sertakan legenda dari interval jumlah penduduk yang dimaksud.

 

 


 





Saya kira akan sangat penting untuk saya kuasai kedepan mengenai SIG (Sistem Informasi Geografis) ini, termasuk untuk dunia Pertanian dan Perencanaan Pertanian. Dan kebetulan saya akan mengambil matkul Perencanaan Wilayah Partisipatif semester ini. Semoga jadi awal yang baik :)


Setelah belajar layouting lebih kompleks, saya mencoba membuat peta yang lebih rumit. Sehingga saya membuat Peta Kelurahan Cigending, Kecamatan Ujungberung, dan Kota Bandung, tempat dimana saya tinggal. Bisa dilihat di bawah ini, juga di banner postingan ini di atas ya.

 

 

Hasil percobaan pertama menerapkan layouting yang sedikit lebih kompleks :)

Dan peta di bawah ini merupakan peta tutupan lahan sawah di Provinsi Jawa Barat di tahun 2019, peta yang berhubungan dengan perencanaan di bidang pertanian, sesuai dengan yang disarankan Aziz kepada saya untuk dicoba.




Sedangkan di bawah ini merupakan peta tutupan lahan pertanian kering, perkebunan, dan oleh pemukiman di tahun 2019.




 



Gambar di bawah ini adalah gambar globe Indonesia yang bersumber dari Citra Google Satellite.



Video Kompilasi

 
 
Yak, begitulah sedikit cuplikan hasil peta dan belajar QGIS dasar dari saya yang masih pemula ini, semoga bisa terus belajar dan mendalami Sistem Informasi Geografis (SIG), khususnya untuk Perencanaan Pertanian. Mohon bimbingan dan arahan dari para suhu, senior, dan expert di bidang ini. Semangat terus belajar, semoga hal ini akan bermanfaat dan menghasilkan kedepannya. Aamiin.. 💓