Belajar Sistem Inovasi Pertanian Pedesaan "Culik Tanam" dari Kang Yadi, Petani Desa Ciherang, Nagreg, Kab. Bandung.
Ke lapangan bareng Frizka @frizeerr sama Mekka @mekkaamedina :)
Reposted from @frizeerr
Hari ini, berkesempatan mengunjungi Ketua kelompok tani di Desa Ciherang, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandungš¾
Belajar sistem inovasi pertanian pedesaan tentang "Sistem Culik Tanam". Apaantuh? Kenapa taneman aja diculik? š«£
Usut
punya usut, sistem ini lahir dari keresahan para petani akan cuaca yang
tidak menentu. Sistem culik tanam hadir untuk mengoptimalkan
pemanfaatan hujan melalui manajeman waktu mempercepat waktu tanam.
Jadi,
petani sesaat akan melakukan panen, diminta langsung menanam kembali.
Hal tersebut ditujukan untuk meningkatkan produksi petani di lapangan.
Sistem ini banyak dilakukan di daerah tadah hujan, sehingga memungkinkan para petani untuk segera memasuki musim tanam utama.
Yok, abis ini jalan-jalan ke petani lagi kita?
#cctvrizzy #pertanianindonesia #bandung #jawabarat #tanamculik
- JENIS DAN NAMA INOVASI :
SISTEM INOVASI PERTANIAN DAN PEDESAAN BERUPA INOVASI METODE BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG DENGAN NAMA METODE āCULIK TANAMā
- DESKRIPSI METODE SISTEM CULIK TANAM
Sistem culik tanam lahir sebagai inovasi atas inisiatif dan keresahan para petani di Nagreg akan cuaca yang tidak menentu. Nagreg merupakan daerah tadah hujan dimana hujan datang lebih lambat tapi juga menghilang lebih cepat dibandingkan daerah lain, sehingga sistem culik tanam hadir untuk mengoptimalkan pemanfaatan hujan melalui manajeman waktu mempercepat waktu tanam, dimana benih ditanam pada saat 1 bulan sebelum panen dilakukan tepat diantara batang jagung yang akan panen. Sehingga pada saat panen dilakukan, benih dengan sistem culik tanam akan menggantikan batang panen yang dibabat. Benih tersebut diharapkan sudah tumbuh dengan baik memanfaatkan waktu musim penghujan yang masih stabil, karena tanaman jagung membutuhkan waktu 1 bulan awal dengan curah hujan cukup untuk pertumbuhan yang optimal. Sistem ini diklaim sebagai inovasi baru dari petani di wilayah Nagreg yang disebarluaskan ke daerah lain, seperti Kadungora, Garut.