Friday 17 May 2024

Selamat Hari Buku Nasional - 17 Mei 2024




Selamat Hari Buku Nasional ya, 17 Mei 2024. Hanya cukup melalui satu buku agar kamu jatuh cinta dengan membaca, temukan buku itu dan selamat menjelajahi pemikiran tanpa batas!

Satu buku yang membuat saya jatuh cinta pada buku tebal dan membaca adalah Novel "The Kite Runner" karya Khaled Hosseini. 
Buku ini cukup berkesan karena saya dapatkan secara gratis dari hadiah pidato dalam peringatan Isra Miraj sewaktu SMA di SMAN 24 Bandung. Rasa keingintahuan saya untuk mempelajari kehidupan dan apa itu arti hidup saya temukan dalam karya sastra fiksi yang menggugah. Setelah saya bertemu novel ini di mid-2011-an bacaan saya terus berkembang. Semenjak itu saya selalu rutin berkunjung ke Gramedia Merdeka untuk membeli novel atau buku lain saat punya uang lebih. Tak lupa kebiasaan membaca koran Harian Umum Pikiran Rakyat @pikiranrakyat yang turun dari orang tua mengasah kemampuan daya kritis saya dalam membaca. Jadi temukan sweet spot mu, dan selamat jatuh cinta pada buku :)

Dialek Tani 2024 Vol. 1 Bersama Pak Faisal Basri - Kamis, 16 Mei 2024



















Sangat terhormat bisa berdiskusi dengan Ekonom Senior Indonesia, Pak Faisal Basri @faisalbasri2017 juga Kang Haikal @haikalfsyah diacara Dialek Tani 2024 Vol. 1 @gematani.kmfp @bemkmfpunpad

Sangat terlecut dan menjadi awas bahwa kondisi sistem ekonomi oligarki kapitalis di Indonesia sudah menjangkiti hampir semua sektor dan lini, termasuk pangan dan pertanian.

Memang menjadi ironis bahwa defisit perdagangan Indonesia menjangkiti tiga sektor utama, yaitu Pangan, Manufaktur, dan Minyak Gas/Energi. Hal ini menghambat negeri ini untuk melangkah, yang kalau kata Pak Faisal Basri, kita hanya mengandalkan pengerukan sumber daya alam seperti Batu Bara, Nikel, Timah, Tembaga yang bukan sumber daya alam terbarukan, serta juga Kelapa Sawit/CPO yang dikuasai oligarki konglomerat, sebagai upaya men-tacklenya, yang menurut bahasa beliau "tidak pake otak".

Solusi dari Pak Faisal Basri untuk sektor pangan dan pertanian diantaranya adalah (1) bagaimana meningkatkan produksi dan hari kerja petani yang efektif selama setahun yang hanya 100 hari menjadi 200 hari atau lebih, melalui industrialisasi pedesaan dengan Teknologi Tepat Guna, (2) membuat Bank Tani, (3) membuat Syarekat Dagang Rakyat. Hal ini senada dengan yang saya tawarkan melalui pertanyaan di forum yaitu Korporasi Pangan Petani dengan Metode Bottom Up, dimana pada akhirnya Korporasi Pangan kembali kepada petani bukan konglomerat dan oligarki.

Dibalik segala kekalutan selalu ada harapan. Dan harapan itu adalah kita, setiap insan bangsa, terutama pemuda dan mahasiswa, untuk menyusun strategi yang lebih jitu untuk Indonesia berdaulat dan "memakai otak" nya.

Hatur nuhun untuk acara nya, sangat menginspirasi!