Day 15 #22HBB Vol. 2 (5 April 2023)
5 - 64 – Dzikra Yuhasyra ⚽
📚 Dunia Sophie - Jostein Gaarder – hlm. 575-621 / 798
Insight/rangkuman/catatan:
Soren
Kierkegaard dilahirkan pada 1813 dan dididik dengan sangat keras oleh
Ayahnya. Melankolia keagamaannya merupakan warisan dari Ayahnya ini.
Kierkegaard
mempunyai pandangan yang tajam bagi makna penting individu. Kita ini
lebih dari sekadar 'anak-anak zaman'. Dan selain itu, kita masing-masing
adalah individu unik yang hanya hidup sekali. Dan Hegel tidak
membicarakan hal itu. Hegel lebih tertarik pada jangkauan sejarah yang
luas. Inilah yang membuat Kierkegaard marah. Dia beranggapan bahwa
idealisme kaum Romantik maupun 'historisisme' Hegel telah mengaburkan
tanggung jawab individu terhadap kehidupan nya sendiri. Oleh karena itu,
bagi Kierkegaard, Hegel dan kaum Romantik mempunyai kesalahan yang
sama.
Menjelang akhir hayatnya, Kierkegaard menjadi sangat kritis
terhadap masyarakat. 'Seluruh Eropa sedang menuju kebangkrutan',
katanya. Dia percaya bahwa dia hidup pada suatu zaman yang sama sekali
tidak mengindahkan hasrat dan kesetiaan. Dia sangat marah pada
kehambaran Gereja Lutheran Denmark yang telah mapan. Dia sangat keras
mengkritik apa yang mungkin kamu sebut 'agama Kristen Minggu'.
Kierkegaard
mulai mempelajari teologi ketika berusia tujuh belas tahun, tapi dia
justru semakin asyik dengan pertanyaan-pertanyaan filosofis. Ketika dia
berusia dua puluh tujuh tahun, dia mengambil gelar masternya dengan
disertasi 'Mengenai Konsep Ironi'. Dalam karya ini, dia benar-benar
bergelut dengan ironi Romantik dan permainan kaum Romantik yang tak
terikat dengan ilusi. Dia menempatkan 'ironi Socrates' sebagai lawannya.
Meskipun Socrates telah memanfaatkan ironi, tujuannya adalah untuk
mendapatkan kebenaran mendasar tentang kehidupan. Tidak seperti kaum
Romantik, Socrates adalah seperti apa yang disebut Kierkegaard sebagai
pemikir 'eksistensial'. Yaitu, seorang pemikir yang membawa seluruh
eksistensinya dalam perenungan filosofis nya.
Menurut Kierkegaard yang
penting bukannya mencari Kebenaran dengan huruf K besar, tapi menemukan
jenis kebenaran-kebenaran yang memberikan makna bagi kehidupan
individu. Yang lebih penting adalah menemukan 'kebenaran untukku'. Maka
dia menggerakkan individu, atau setiap orang, untuk melawan 'sistem'.
Kierkegaard menganggap Hegel telah lupa bahwa dia adalah seorang
manusia. Inilah yang ditulisnya mengenai penganut Hegel: 'Sementara sang
Profesor yang membosankan menjelaskan segenap misteri kehidupan, dalam
keasyikannya dia melupakan namanya sendiri; bahwa dia seorang manusia,
tidak kurang dan tidak lebih, bukan bagian dari suatu paragraf.
Kierkegaard
percaya bahwa ada tiga bentuk kehidupan. Dia sendiri menggunakan
istilah tahap. Dia menyebutnya tahap estetika, tahap etika, dan tahap
religius.
Dan kini kita akan membicarakan Karl Marx. Ketika
Kierkegaard pergi ke Berlin pada 1814, dia mungkin duduk bersebelahan
dengan Karl Marx pada kuliah-kuliah Schelling. Kierkegaard telah menulis
sebuah tesis master mengenai Socrates. Pada saat yang hampir bersamaan,
Marx telah menulis sebuah tesis doktor mengenai Democritus dan
Epicurus, dengan kata lain mengenai materialisme dari zaman Yunani Kuno.
Dengan demikian, mereka berdua memulai aliran Filsafat mereka sendiri.
Marx menjadi apa yang dikenal sebagai seorang materialis historis dan
mengambil Filsafat Hegel sebagai titik tolak. Ia dipengaruhi oleh cara
pikir Hegel, tapi keduanya menyangkal 'ruh dunia' nya atau idealisme
nya.
Pemikiran Marx mempunyai
tujuan praktis atau politis. Dia bukan hanya seorang filosof; dia juga
seorang ahli sejarah, ahli sosiologi, dan ahli ekonomi. Jelas tidak ada
filosof lain yang mempunyai pengaruh lebih besar terhadap politik
praktis. Di lain pihak, kita harus waspada dalam menyamakan segala
sesuatu yang menyebut dirinya Marxisme dengan pemikiran Marx sendiri.
Konon Marx mengatakan bahwa dia baru menjadi seorang Marxis pada
pertengahan 1840an, tapi bahkan setelah itupun dia kadang-kadang merasa
perlu menegaskan bahwa dia bukan seorang Marxis.
Sejak awal mula, kawan dan kolega nya Friedrich Engels memberikan sumbangan pada apa yang kemudian dikenal sebagai Marxisme.
Marx
beranggapan bahwa cara kita berpikir sebagian besar ditentukan oleh
faktor-faktor material dalam masyarakat. Faktor-faktor material semacam
itu jelas sangat menentukan perkembangan sejarah. Hegel menyebut
kekuatan yang menggerakkan sejarah itu ruh dunia atau akal dunia. Ini
kata Marx justru terbalik. Dia ingin membuktikan bahwa
perubahan-perubahan material itulah yang memengaruhi sejarah. 'Hubungan
ruhaniah' tidak menciptakan perubahan material, tetapi sebaliknya.
Perubahan material menciptakan hubungan-hubungan ruhaniah yang baru.
Marx secara khusus menekankan bahwa kekuatan ekonomi dalam masyarakatlah
yang menciptakan perubahan dan karena nya menggerakkan sejarah ke
depan.
Marx menyebut hubungan material, ekonomi, dan sosial ini
dasar masyarakat. Cara masyarakat berpikir, jenis lembaga politik yang
ada, hukum mana yang dipunyai, dan yang tidak kalah penting, apa yang
terdapat dalam agama, moral, seni, Filsafat, dan ilmu pengetahuan,
disebut oleh Marx sebagai supersturktur masyarakat. Kita akan menemukan
tiga tingkatan masyarakat. Yang paling dasar adalah syarat-syarat
produksi, tingkat selanjutnya adalah sarana produksi masyarakat, dan
selanjutnya cara produksi dalam suatu masyarakat, yang menentukan
kondisi politik dan kondisi ideologi mana yang dapat ditemukan disana.
Bersama Engel, Marx
menerbitkan Communist Manifesto pada 1848. Marx mengemukakan selama
periode tertentu, terbentuklah sebuah masyarakat kelas baru yang
didalamnya kaum proletar menekan kaum borjuis dengan paksa. Marx
menyebut ini kediktatoran kaum proletar. Tapi setelah melewati masa
transisi, kediktatoran kaum proletar itu digantikan oleh 'masyarakat
tanpa kelas' yang didalamnya sarana produksi dimiliki 'oleh semua',
yaitu rakyat sendiri. Dalam masyarakat semacam ini, kebijakan yang
diambil adalah 'dari setiap orang sesuai kemampuannya, untuk setiap
orang sesuai kebutuhannya'. Pada saat ini, tenaga kerja menjadi milik
para pekerja sendiri dan keterasingan kapitalisme sudah tidak ada lagi.
Setelah
Marx, gerakan sosialis terbagi kedalam dua aliran utama, Demokrasi
Sosial dan Leninisme. Demokrasi Sosial, yang mengambil jalan damai dan
dibangun secara lambat laun ke arah sosialisme, adalah cara yang diambil
Eropa Barat. Kita dapat menyebut ini revolusi jalur lambat. Leninisme,
yang mempertahankan kepercayaan Marx bahwa revolusi merupakan
satu-satunya jalan memerangi masyarakat kelas lama, berpengaruh besar di
Eropa Timur, Asia, dan Afrika. Dengan cara masing-masing, kedua gerakan
itu melancarkan perang melawan kesengsaraan dan penindasan.
@salmanreadingcorner @fimbandung @fimtangerangraya @22haribacabuku
Day 16 #22HBB Vol. 2 (6 April 2023)
5 - 64 – Dzikra Yuhasyra ⚽
📚 Dunia Sophie - Jostein Gaarder – hlm. 622-798 / 798 (Selesai)
Insight/rangkuman/catatan:
Untuk
menarik kepenasaran teman-teman membaca buku Dunia Sophie ini, di
bagian terakhir dalam rangkaian saya menuliskan isi dari buku Dunia
Sophie ini saya hanya akan menuliskan intinya saja secara singkat ya.
Kita
dapat membicarakan aliran naturalistik dari pertengahan abad kesembilan
belas hingga masa kita sendiri. Dengan 'naturalistik' yang kita maksud
adalah semacam paham yang tidak menerima realitas lain selain alam dan
dunia indra. Oleh karena itu, seorang naturalis juga menganggap umat
manusia sebagai bagian dari alam. Seorang ilmuwan naturalis akan
menggantungkan diri sepenuhnya pada fenomena alam -bukan pada
takhayul-takhayul rasionalistik maupun wahyu Ilahi yang seperti apapun.
Kata-kata
kunci dari pertengahan abad terakhir adalah alam, lingkungan, sejarah,
evolusi, dan pertumbuhan. Marx telah mengemukakan bahwa
ideologi-ideologi manusia merupakan produk dasar masyarakat. Darwin
membuktikan bahwa manusia merupakan hasil suatu evolusi biologis yang
berlangsung lambat, dan telaah-telaah Freud mengenai bawah sadar
mengungkapkan bahwa tindakan-tindakan manusia sering merupakan akibat
desakan dan insting 'hewaniah'.
Pada abad kita sendiri
gerakan-gerakan bermunculan ke segala arah. Dan salah satu yang penting
adalah Eksistensialisme. Ini adalah istilah kolektif untuk beberapa
aliran Filsafat yang mengambil situasi eksistensial manusia sebagai
titik tolak. Biasanya kita membicarakan Filsafat Eksistensial abad kedua
puluh. Beberapa filosof eksistensial ini, atau para eksistensialis,
mendasarkan gagasan-gagasan mereka bukan hanya pada Kierkegaard,
melainkan juga Hegel dan Marx.
Dua filosof
eksistensialis yang paling penting adalah Friedrich Nietzsche dan Jean
Paul Sartre. Sartre mengatakan bahwa Eksistensialisme adalah humanisme.
Dengan itu, yang dimaksudkannya adalah bahwa para eksistensialis
berangkat dari ketiadaan menuju kemanusiaan. Oleh karena itu, manusia
harus menciptakan dirinya sendiri. Dia harus menciptakan hakikat nya
atau esensi nya, sebab itu tidak ditetapkan sebelumnya.
Di zaman
kita ini, kita juga mengahadapi banyak masalah yang sama sekali baru.
Yang paling serius adalah masalah lingkungan. Oleh karena itu arah
Filsafat yang paling penting pada abad kedua puluh ini adalah
ekofilosofi atau ekosofi.
Hilde pun mendengar suara Ayahnya yang
baru saja pulang. Mereka mengobrol tentang alam raya yang bermula dari
suatu Dentuman Besar dan melihat langit malam dengan bermiliaran galaksi
di angkasa.
Selesai
@salmanreadingcorner @fimbandung @fimtangerangraya @22haribacabuku