Tuesday 21 May 2024

Buku "Give a Man a Fish: Reflections on the New Politics of Distribution" karya James Ferguson

 


Pada saat buka bersama dengan pengurus IA SITH ITB di bulan Ramadhan kemarin, saya bertemu dengan Pak Angga Dwiartama, suami Teh Anug, salah satu pengurus IA SITH ITB, sekaligus dosen saya di Rekayasa Pertanian SITH ITB dan sekarang menjadi dosen pembimbing kedua saya di Magister Ekonomi Pertanian UNPAD. Untuk tesis saya di S2, saya berencana mengambil topik mengenai bantuan hibah kartu tani Sibedas Kabupaten Bandung yang merupakan kelanjutan penelitian saya bersama Pak Angga dan Kang Fikry dengan Kang Rudi dan Bappelitbangda Kabupaten Bandung. 

Disela obrolan saat buka bersama saya berdiskusi ringan dengan Pak Angga mengenai topik tesis saya tersebut. Beliau merekomendasikan saya kepada satu buku yang menurut saya cukup menarik dan provokatif yaitu "Give a Man a Fish: Reflections on the New Politics of Distribution" karya James Ferguson. Saya baru baca sampai bagian introduction dan akan terus melanjutkan membaca tetapi sudah mendapatkan gambaran apa yang dimaksud dengan Politics of Distribution yang menjadi inti pemikiran dari penulisnya yaitu James Ferguson, seorang Antrolopog terkemuka.

Buku ini menjelaskan tentang fenomena di Afrika bagian selatan, seperti Afrika Selatan dan Namibia yang melakukan "Politik Distribusi" melalui cash transfers untuk mengurangi dan mengatasi kemiskinan dengan memberikan pensiun usia tua dan jaminan bagi anak yang diberikan tanpa kecuali tanpa memandang siapa orang tua atau keluarga yang terdekat. Bahkan di Namibia sudah terdapat usulan dan pemikiran untuk memberikan "Basic Income Grant" (BIG) dengan sejumlah uang untuk keseluruhan warga tanpa terkecuali. Cash Transfers / Bantuan Langsung Tunai yang berfokus pada jaminan perkembangan anak dan pensiunan kepada masyarakat di Afrika Selatan dilakukan sebagai upaya post-apartheid kepada masyarakat kulit hitam yang terkungkung kesempatan kerjanya oleh industri orang kulit putih sedangkan di lain pihak kondisi ekonomi terus menurun dan dideranya Afrika Selatan oleh serangan HIV yang menyebabkan banyak anak tidak punya orang tua dan keluarga. Dan menurut penulis, jaminan sosial ini berhasil mengeluarkan Afrika Selatan dari jurang kemiskinan ekstrim karena masyarakat terbantu dan memiliki opsi untuk berdaya kembali bagi keluarganya. 

Fenomena kebijakan ini meluas ke bagian selatan Afrika yang lain. Bahkan menurut penulis fenomena ini sudah terjadi di berbagai dunia negara berkembang atau "the Global South". Seperti di Indonesia kita mengenal ada BLT atau bansos yang dimulai zaman Presiden SBY hingga sekarang. Meskipun banyak opini kontra tentang pemberian "Cash Transfers" kepada masyarakat ini, seperti rawan menimbulkan ketergantungan masyarakat juga membuat masyarakat menjadi malas serta menimbulkan korupsi besar-besaran, penulis buku ini berpendapat bahwa "Politics of Distribution" ini bisa menjadi solusi dan pemikiran baru untuk mewujudkan "Welfare State" atau Negara Berkemakmuran, sebagai gabungan antara pemikiran neoliberalisme, sosialis, dan kiri/marxisme apabila dilakukan dengan tepat dan sesuai porsinya.

Berikut saya lampirkan resensi buku dari ChatGPT dan link untuk mendownload buku lengkap dari website penerbit resmi nya.

Link Download ebook: 

https://read.dukeupress.edu/books/book/165/Give-a-Man-a-FishReflections-on-the-New-Politics

Bisa juga via Google Play Book ya.

 

Resensi Buku"Give a Man a Fish: Reflections on the New Politics of Distribution" karya James Ferguson oleh ChatGPT

 

Judul: Give a Man a Fish: Reflections on the New Politics of Distribution
Penulis: James Ferguson
Penerbit: Duke University Press
Tahun Terbit: 2015
Jumlah Halaman: 280

 

Pendahuluan

"Give a Man a Fish: Reflections on the New Politics of Distribution" karya James Ferguson merupakan sebuah karya akademis yang mendalam dan provokatif yang mengkaji ulang konsep tradisional tentang pembangunan ekonomi di Afrika. Ferguson, seorang antropolog terkemuka, mengarahkan pandangannya pada transformasi fundamental dalam cara distribusi sumber daya dilakukan, terutama di negara-negara Afrika bagian selatan. Buku ini menawarkan wawasan baru tentang politik distribusi dan dampaknya terhadap masyarakat miskin.

Sinopsis

Buku ini terdiri dari beberapa bab yang mengulas berbagai aspek dari kebijakan distribusi dan bantuan langsung. Ferguson menekankan pergeseran dari pendekatan pembangunan berbasis pekerjaan dan produktivitas ke arah distribusi langsung uang tunai dan sumber daya kepada masyarakat miskin. Dia berargumen bahwa pendekatan tradisional, yang sering kali menekankan pentingnya pekerjaan dan produksi, tidak lagi relevan atau efektif dalam konteks modern.

Isi dan Analisis

1. Perubahan dalam Kebijakan Distribusi

Ferguson memulai dengan menggambarkan perubahan besar dalam cara bantuan dan distribusi dilakukan di Afrika. Dengan contoh-contoh dari Afrika Selatan, Namibia, dan negara-negara lainnya, ia menunjukkan bagaimana pemerintah dan organisasi internasional semakin bergerak menuju model distribusi tunai langsung. Pendekatan ini, menurut Ferguson, menantang paradigma lama yang menyatakan bahwa bantuan harus diberikan melalui skema pekerjaan atau proyek pembangunan.

2. Kritik terhadap Pendekatan Tradisional

Salah satu poin utama yang diangkat Ferguson adalah kritik terhadap pendekatan tradisional pembangunan yang berfokus pada penciptaan pekerjaan. Dia berpendapat bahwa dalam banyak kasus, pendekatan ini tidak hanya tidak efektif tetapi juga memperkuat ketidaksetaraan. Ferguson menggunakan data empiris untuk menunjukkan bahwa distribusi langsung uang tunai sering kali lebih efisien dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin.

3. Implikasi Sosial dan Ekonomi

Ferguson mengkaji implikasi sosial dan ekonomi dari kebijakan distribusi baru ini. Dia menyoroti bagaimana program seperti Basic Income Grant di Namibia dan sistem tunjangan sosial di Afrika Selatan telah mengubah dinamika sosial dan ekonomi masyarakat setempat. Ferguson berpendapat bahwa distribusi tunai langsung memiliki potensi untuk memberdayakan masyarakat miskin dan memberi mereka kendali lebih besar atas kehidupan mereka sendiri.

4. Tantangan dan Kritik

Ferguson juga tidak menghindar dari membahas tantangan dan kritik terhadap model distribusi tunai. Dia mengakui bahwa ada risiko ketergantungan dan potensi penyalahgunaan dana. Namun, dia berargumen bahwa dengan pengelolaan yang tepat dan kebijakan yang bijaksana, manfaat dari distribusi tunai langsung jauh lebih besar daripada kerugiannya.

5. Perspektif Masa Depan

Di bagian akhir buku, Ferguson mengajak pembaca untuk mempertimbangkan masa depan kebijakan distribusi global. Dia menyarankan bahwa model distribusi tunai langsung dapat diadopsi secara lebih luas, tidak hanya di Afrika tetapi juga di negara-negara lain dengan tingkat kemiskinan tinggi. Ferguson mengimpikan sebuah dunia di mana setiap orang memiliki akses yang adil terhadap sumber daya dasar untuk hidup layak.

Kesimpulan

"Give a Man a Fish" adalah buku yang sangat penting bagi siapa saja yang tertarik pada isu-isu pembangunan, kebijakan sosial, dan ekonomi politik. Ferguson berhasil mengajak pembaca untuk berpikir ulang tentang asumsi dasar yang sering kali tidak dipertanyakan dalam diskusi pembangunan. Buku ini menawarkan argumen yang kuat dan didukung dengan data empiris, membuatnya menjadi bacaan wajib bagi akademisi, pembuat kebijakan, dan aktivis.

Dengan analisis yang tajam dan wawasan yang mendalam, Ferguson tidak hanya menawarkan kritik terhadap kebijakan lama tetapi juga memberikan peta jalan menuju pendekatan baru yang lebih inklusif dan berkelanjutan. "Give a Man a Fish" mengajarkan kita bahwa dalam era modern ini, memberikan "ikan" dalam bentuk bantuan langsung mungkin merupakan langkah pertama menuju pemberdayaan yang sesungguhnya.

No comments:

Post a Comment