Friday 7 April 2023

#22HBB Day 15 and Day 16 Buku "Dunia Sophie" karya Jostein Gaarder - Selesai

 



Day 15 #22HBB Vol. 2 (5 April 2023)

5 - 64 – Dzikra Yuhasyra ⚽

📚 Dunia Sophie - Jostein Gaarder – hlm. 575-621 / 798

Insight/rangkuman/catatan:

Soren Kierkegaard dilahirkan pada 1813 dan dididik dengan sangat keras oleh Ayahnya. Melankolia keagamaannya merupakan warisan dari Ayahnya ini.

Kierkegaard mempunyai pandangan yang tajam bagi makna penting individu. Kita ini lebih dari sekadar 'anak-anak zaman'. Dan selain itu, kita masing-masing adalah individu unik yang hanya hidup sekali. Dan Hegel tidak membicarakan hal itu. Hegel lebih tertarik pada jangkauan sejarah yang luas. Inilah yang membuat Kierkegaard marah. Dia beranggapan bahwa idealisme kaum Romantik maupun 'historisisme' Hegel telah mengaburkan tanggung jawab individu terhadap kehidupan nya sendiri. Oleh karena itu, bagi Kierkegaard, Hegel dan kaum Romantik mempunyai kesalahan yang sama.

Menjelang akhir hayatnya, Kierkegaard menjadi sangat kritis terhadap masyarakat. 'Seluruh Eropa sedang menuju kebangkrutan', katanya. Dia percaya bahwa dia hidup pada suatu zaman yang sama sekali tidak mengindahkan hasrat dan kesetiaan. Dia sangat marah pada kehambaran Gereja Lutheran Denmark yang telah mapan. Dia sangat keras mengkritik apa yang mungkin kamu sebut 'agama Kristen Minggu'.

Kierkegaard mulai mempelajari teologi ketika berusia tujuh belas tahun, tapi dia justru semakin asyik dengan pertanyaan-pertanyaan filosofis. Ketika dia berusia dua puluh tujuh tahun, dia mengambil gelar masternya dengan disertasi 'Mengenai Konsep Ironi'. Dalam karya ini, dia benar-benar bergelut dengan ironi Romantik dan permainan kaum Romantik yang tak terikat dengan ilusi. Dia menempatkan 'ironi Socrates' sebagai lawannya. Meskipun Socrates telah memanfaatkan ironi, tujuannya adalah untuk mendapatkan kebenaran mendasar tentang kehidupan. Tidak seperti kaum Romantik, Socrates adalah seperti apa yang disebut Kierkegaard sebagai pemikir 'eksistensial'. Yaitu, seorang pemikir yang membawa seluruh eksistensinya dalam perenungan filosofis nya. 

Menurut Kierkegaard yang penting bukannya mencari Kebenaran dengan huruf K besar, tapi menemukan jenis kebenaran-kebenaran yang memberikan makna bagi kehidupan individu. Yang lebih penting adalah menemukan 'kebenaran untukku'. Maka dia menggerakkan individu, atau setiap orang, untuk melawan 'sistem'. Kierkegaard menganggap Hegel telah lupa bahwa dia adalah seorang manusia. Inilah yang ditulisnya mengenai penganut Hegel: 'Sementara sang Profesor yang membosankan menjelaskan segenap misteri kehidupan, dalam keasyikannya dia melupakan namanya sendiri; bahwa dia seorang manusia, tidak kurang dan tidak lebih, bukan bagian dari suatu paragraf.

Kierkegaard percaya bahwa ada tiga bentuk kehidupan. Dia sendiri menggunakan istilah tahap. Dia menyebutnya tahap estetika, tahap etika, dan tahap religius.

Dan kini kita akan membicarakan Karl Marx. Ketika Kierkegaard pergi ke Berlin pada 1814, dia mungkin duduk bersebelahan dengan Karl Marx pada kuliah-kuliah Schelling. Kierkegaard telah menulis sebuah tesis master mengenai Socrates. Pada saat yang hampir bersamaan, Marx telah menulis sebuah tesis doktor mengenai Democritus dan Epicurus, dengan kata lain mengenai materialisme dari zaman Yunani Kuno. Dengan demikian, mereka berdua memulai aliran Filsafat mereka sendiri. Marx menjadi apa yang dikenal sebagai seorang materialis historis dan mengambil Filsafat Hegel sebagai titik tolak. Ia dipengaruhi oleh cara pikir Hegel, tapi keduanya menyangkal 'ruh dunia' nya atau idealisme nya. 

Pemikiran Marx mempunyai tujuan praktis atau politis. Dia bukan hanya seorang filosof; dia juga seorang ahli sejarah, ahli sosiologi, dan ahli ekonomi. Jelas tidak ada filosof lain yang mempunyai pengaruh lebih besar terhadap politik praktis. Di lain pihak, kita harus waspada dalam menyamakan segala sesuatu yang menyebut dirinya Marxisme dengan pemikiran Marx sendiri. Konon Marx mengatakan bahwa dia baru menjadi seorang Marxis pada pertengahan 1840an, tapi bahkan setelah itupun dia kadang-kadang merasa perlu menegaskan bahwa dia bukan seorang Marxis.

Sejak awal mula, kawan dan kolega nya Friedrich Engels memberikan sumbangan pada apa yang kemudian dikenal sebagai Marxisme.

Marx beranggapan bahwa cara kita berpikir sebagian besar ditentukan oleh faktor-faktor material dalam masyarakat. Faktor-faktor material semacam itu jelas sangat menentukan perkembangan sejarah. Hegel menyebut kekuatan yang menggerakkan sejarah itu ruh dunia atau akal dunia. Ini kata Marx justru terbalik. Dia ingin membuktikan bahwa perubahan-perubahan material itulah yang memengaruhi sejarah. 'Hubungan ruhaniah' tidak menciptakan perubahan material, tetapi sebaliknya. Perubahan material menciptakan hubungan-hubungan ruhaniah yang baru. Marx secara khusus menekankan bahwa kekuatan ekonomi dalam masyarakatlah yang menciptakan perubahan dan karena nya menggerakkan sejarah ke depan.

Marx menyebut hubungan material, ekonomi, dan sosial ini dasar masyarakat. Cara masyarakat berpikir, jenis lembaga politik yang ada, hukum mana yang dipunyai, dan yang tidak kalah penting, apa yang terdapat dalam agama, moral, seni, Filsafat, dan ilmu pengetahuan, disebut oleh Marx sebagai supersturktur masyarakat. Kita akan menemukan tiga tingkatan masyarakat. Yang paling dasar adalah syarat-syarat produksi, tingkat selanjutnya adalah sarana produksi masyarakat, dan selanjutnya cara produksi dalam suatu masyarakat, yang menentukan kondisi politik dan kondisi ideologi mana yang dapat ditemukan disana.

Bersama Engel, Marx menerbitkan Communist Manifesto pada 1848. Marx mengemukakan selama periode tertentu, terbentuklah sebuah masyarakat kelas baru yang didalamnya kaum proletar menekan kaum borjuis dengan paksa. Marx menyebut ini kediktatoran kaum proletar. Tapi setelah melewati masa transisi, kediktatoran kaum proletar itu digantikan oleh 'masyarakat tanpa kelas' yang didalamnya sarana produksi dimiliki 'oleh semua', yaitu rakyat sendiri. Dalam masyarakat semacam ini, kebijakan yang diambil adalah 'dari setiap orang sesuai kemampuannya, untuk setiap orang sesuai kebutuhannya'. Pada saat ini, tenaga kerja menjadi milik para pekerja sendiri dan keterasingan kapitalisme sudah tidak ada lagi.

Setelah Marx, gerakan sosialis terbagi kedalam dua aliran utama, Demokrasi Sosial dan Leninisme. Demokrasi Sosial, yang mengambil jalan damai dan dibangun secara lambat laun ke arah sosialisme, adalah cara yang diambil Eropa Barat. Kita dapat menyebut ini revolusi jalur lambat. Leninisme, yang mempertahankan kepercayaan Marx bahwa revolusi merupakan satu-satunya jalan memerangi masyarakat kelas lama, berpengaruh besar di Eropa Timur, Asia, dan Afrika. Dengan cara masing-masing, kedua gerakan itu melancarkan perang melawan kesengsaraan dan penindasan.

@salmanreadingcorner @fimbandung @fimtangerangraya @22haribacabuku

 

 

 Day 16 #22HBB Vol. 2 (6 April 2023)


5 - 64 – Dzikra Yuhasyra ⚽

📚 Dunia Sophie - Jostein Gaarder – hlm. 622-798 / 798 (Selesai)

Insight/rangkuman/catatan:

Untuk menarik kepenasaran teman-teman membaca buku Dunia Sophie ini, di bagian terakhir dalam rangkaian saya menuliskan isi dari buku Dunia Sophie ini saya hanya akan menuliskan intinya saja secara singkat ya.

Kita dapat membicarakan aliran naturalistik dari pertengahan abad kesembilan belas hingga masa kita sendiri. Dengan 'naturalistik' yang kita maksud adalah semacam paham yang tidak menerima realitas lain selain alam dan dunia indra. Oleh karena itu, seorang naturalis juga menganggap umat manusia sebagai bagian dari alam. Seorang ilmuwan naturalis akan menggantungkan diri sepenuhnya pada fenomena alam -bukan pada takhayul-takhayul rasionalistik maupun wahyu Ilahi yang seperti apapun.

Kata-kata kunci dari pertengahan abad terakhir adalah alam, lingkungan, sejarah, evolusi, dan pertumbuhan. Marx telah mengemukakan bahwa ideologi-ideologi manusia merupakan produk dasar masyarakat. Darwin membuktikan bahwa manusia merupakan hasil suatu evolusi biologis yang berlangsung lambat, dan telaah-telaah Freud mengenai bawah sadar mengungkapkan bahwa tindakan-tindakan manusia sering merupakan akibat desakan dan insting 'hewaniah'.

Pada abad kita sendiri gerakan-gerakan bermunculan ke segala arah. Dan salah satu yang penting adalah Eksistensialisme. Ini adalah istilah kolektif untuk beberapa aliran Filsafat yang mengambil situasi eksistensial manusia sebagai titik tolak. Biasanya kita membicarakan Filsafat Eksistensial abad kedua puluh. Beberapa filosof eksistensial ini, atau para eksistensialis, mendasarkan gagasan-gagasan mereka bukan hanya pada Kierkegaard, melainkan juga Hegel dan Marx. 

Dua filosof eksistensialis yang paling penting adalah Friedrich Nietzsche dan Jean Paul Sartre. Sartre mengatakan bahwa Eksistensialisme adalah humanisme. Dengan itu, yang dimaksudkannya adalah bahwa para eksistensialis berangkat dari ketiadaan menuju kemanusiaan. Oleh karena itu, manusia harus menciptakan dirinya sendiri. Dia harus menciptakan hakikat nya atau esensi nya, sebab itu tidak ditetapkan sebelumnya.

Di zaman kita ini, kita juga mengahadapi banyak masalah yang sama sekali baru. Yang paling serius adalah masalah lingkungan. Oleh karena itu arah Filsafat yang paling penting pada abad kedua puluh ini adalah ekofilosofi atau ekosofi.

Hilde pun mendengar suara Ayahnya yang baru saja pulang. Mereka mengobrol tentang alam raya yang bermula dari suatu Dentuman Besar dan melihat langit malam dengan bermiliaran galaksi di angkasa.

Selesai

@salmanreadingcorner @fimbandung @fimtangerangraya @22haribacabuku

No comments:

Post a Comment