Hampir satu tahun lebih setelah lulus dan di wisuda dari
Rekayasa Pertanian SITH ITB pada April 2018, aku belum juga mendapatkan
pekerjaan. Setelah melamar kesana kemari, baik dengan mengirim email ke
perusahaan, melalui job portal, ataupun seleksi CPNS dan BUMN, aku belum
mendapatkan lampu hijau untuk dapat kesempatan bekerja. Aku pun sempat menulis
tentang insecurity ku tentang mendapatkan pekerjaan. Aku pun sempat berpikir
apakah karena aku lulusan Pertanian sehingga aku sulit dapat kerja dan apakah
aku salah jurusan, meskipun setelah itu aku merenung dan sadar bukan karena aku
salah jurusan atau karena lulusan Pertanian tapi karena memang belum saatnya aku dapat kerja dan aku
harus meningkatkan ikhtiar ku untuk dapat pekerjaan, saat itu aku percaya bahwa
disaat yang tepat aku akan mendapat pekerjaan. Lalu sampailah pada bulan
September 2019, aku mendapat kabar lowongan pekerjaan sebagai Business
Development Intern di Neurafarm dari salah satu adik tingkat ku di Rekayasa
Pertanian yaitu Lintang KP. Aku berpikir ini cocok untuk ku, bekerja
di start up pertanian dan menghandle bidang pengembangan bisnis dimana aku
cukup tertarik dan sesuai dengan minat ku saat mengerjakan TA 2 Perancangan
Farming System dan lokasinya di Bandung, cocok untuk kondisi ku saat itu yang
mencari pekerjaan di Bandung. Saat itu aku sudah mengetahui bahwa Neurafarm
adalah start up yang membuat Dr. Tania, aplikasi untuk mendeteksi penyakit
tanaman dari analisis foto daun yang terkena infeksi, dan aku berpikir mungkin
menjadi salah satu bagian di dalam Neurafarm akan menjadi pengalaman berharga
untukku. Aku pun membuat lamaran dan mengirim email ke Neurafarm sambil
mengontak Lintang bahwa aku tertarik untuk bergabung menjadi Business
Development Intern. Setelah menunggu beberapa hari ternyata aku mendapat respon
positif, aku lolos ke tahap selanjutnya untuk di interview online. Aku pun di
interview online dan ditanyai tentang apa kesibukanku, pengetahuanku tentang
Neurafarm, dan bagaimana gambaran pekerjaan sebagai Business Development
Intern. Setelah beberapa hari, akupun
ternyata dapat hasil yang positif lagi, aku dipanggil untuk interview langsung
ke LPIK ITB. Dan saat itu aku baru tahu ternyata di LPIK ITB terdapat
Co-Working Space yang didalam nya terdapat tempat bekerja start up - start up
yang berada di bawah naungan LPIK ITB. Akupun di interview langsung tatap muka
oleh Lintang sebagai COO Neurafarm dan Febi sebagai CEO
Neurafarm. Saat itu aku mendapat penjelasan bahwa Neurafarm saat ini tidak
hanya mengembangkan Dr. Tania tapi juga mengembangkan retail bisnis pertanian
khususnya di produk kopi, yaitu Neukoffie, yang ditujukan untuk membantu
kesejahteraan petani. Saat itu aku berpikir ini sesuai juga dengan visi ku dan
aku berharap lolos untuk bekerja intern di Neurafarm. Setelah beberapa minggu
menunggu informasi hasil interview, ternyata aku mendapat kabar gembira bahwa
aku lolos dan diterima bekerja intern di Neurafarm dan diundang untuk
menandatangani kontrak. Alhamdulillah saat itu aku ucapkan dalam hati, akhirnya
aku dapat kesempatan bekerja, inilah saatnya bagiku untuk belajar bekerja
langsung dan mendapatkan penghasilan. Akhirnya akupun menandatangani kontrak
bersama David salah satu rekan yang juga diterima sebagai Business
Development Intern. Selang satu minggu setelah menandatangani kontrak aku pun
mulai resmi bekerja dan melakukan perkenalan, dimulai dari materi perkenalan
tentang visi misi Neurafarm, model bisnis Neurafarm, hingga masa depan
Neurafarm. Setelah itu aku diberi tugas pertama. Tugas pertama bagiku saat itu
adalah mempelajari Blue Ocean Strategy, tentang materi kopi, analisis perilaku
konsumen kopi, dan segmentasi konsumen kopi untuk mengembangkan Neukoffie. Lalu
minggu-minggu selanjutnya dilanjutkan dengan analisis kompetitor kopi, membuat
sales battle card, dan keliling Bandung untuk ngider ke coffee shop-coffee
shop untuk memberikan sample Neukoffie.
Aku pun sempat diajak ke Jakarta untuk mengikuti pameran dan pitching Plug and
Play Indonesia, yang menambah wawasan ku tentang dunia start up yang dinamis
dan progresif, dan btw saat itu pun pengalaman pertama ku naik kereta ke
Jakarta sendirian. Hehe Saat itu aku sadar bahwa menyisipkan teknologi pada
pertanian seperti yang dilakukan Dr. Tania membuat pertanian naik satu level
menjadi lebih modern dan berharga untuk dikembangkan. Beberapa waktu kemudian
akupun ikut pameran di Gedung Sate, yang juga pertama kalinya aku masuk ke
Gedung Sate. Lalu akupun mengikuti seminar kopi di SITH ITB dan juga West Java
Coffee Conference di Gedung Sate. Dari materi-materi tugas, pergi ke coffee
shop keliling Bandung, sampai ikut konferensi kopi membuatku sadar bahwa
pengetahuan dan ilmu tentang kopi itu sangat luas mulai dari budidaya, panen,
pasca panen, roasting, grinding, dan brewing dan menjadikan kopi sebagai
komoditas yang sangat berharga dan menguntungkan untuk dikembangkan. Memasuki
bulan kedua aku diberi tugas untuk membuat perancangan indoor vertical farming
dan diberikan referensi dari indoor vertical farming yang sudah sangat berkembang
maju di Amerika dan Eropa, seperti boweryfarming. com, plenty. ag, dan
truegarden. com. Saat itu aku sadar
bahwa ternyata pertanian bisa juga modern dan naik tingkat apabila memang
didalamnya dberikan teknologi dan inovasi dan ditunjang oleh investasi dana
yang memadai. Mindset ini membalikan pikiran ku saat kuliah bahwa pertanian
adalah bidang yang tidak seksi dan kuno. Hal itu ditambah saat aku diberi tugas
untuk mempelajari Amazon Fresh, Whole Foods Market, Happy Fresh, dan Sayurbox,
dimana model bisnis dibidang pertanian sudah sangat maju saat ini dan sangat
jauh dengan kata kuno. Dan memasuki bulan yang ketiga ini aku diberi tugas
untuk menganalisis market sayuran premium. Semoga tugas dan pekerjaan ku
kedepannya selalu dilancarkan. Dan satu kesimpulan bagiku di pengalaman pertama
bekerja di Neurafarm ini adalah membukakan mata bahwa Pertanian adalah bidang
yang berharga dan bisa juga modern, dan apabila kita berpikir sebaliknya
mungkin wawasan kita lah yang belum cukup luas dan kurang melihat keluar.
Semoga pekerjaan ku kedepan di Neurafarm selalu dilancarkan dan mendapat
pembelajaran baru kembali. Semoga. :)
No comments:
Post a Comment