Friday 1 July 2016

Sebuah Nasehat Untuk Diri


Sebuah Nasehat Untuk Diri.

Dalam Min Washaya al-Qur’an al-Karim, Muhammad al-Anwar Ahmad Baltagi, mengutip sebuah riwayat dari Malik bin Anas, bahwa Luqman pernah menasehati putranya:

'Hai anakku; Ketahuilah, sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak manusia yang karam ke dalamnya. Bila engkau ingin selamat, layarilah lautan itu dengan sampan yang bernama takwa, isinya adalah iman, dan layarnya adalah tawakal kepada Allah.'

'Hai anakku; Bukanlah satu kebaikan namanya bilamana engkau selalu mencari ilmu tetapi engkau tidak pernah mengamalkannya. Hal itu tidak ubah bagaikan orang yang mencari kayu bakar, maka setelah banyak ia tidak mampu memikulnya, padahal ia masih ingin terus menambahkannya.'

'Hai anakku; Bilamana engkau mau mencari kawan sejati, maka ujilah terlebih dahulu dengan berpura pura membuat dia marah. Bilamana dalam kemarahan itu dia masih berusaha menginsafkan kamu, maka bolehlah engkau mengambil dia sebagai kawan. Bila tidak demikian, maka berhati hatilah.'

'Hai anakku; Bergaulah rapat dengan orang yang alim lagi berilmu. Perhatikanlah kata nasihatnya karena sesungguhnya hati akan tentram mendengarkan nasihatnya, sehingga hati ini akan hidup dengan cahaya hikmah dari mutiara kata-katanya sebagaimana tanah subur yang disirami air hujan.'

'Dan Berharaplah selalu kepada Allah tentang sesuatu yang menyebabkan untuk tidak mendurhakaiNya. Takutlah kepada Allah dengan sebenar benar takut (takwa), tentulah engkau akan terlepas dari sifat berputus asa dari rahmat Allah.'