Buku "PERTANIAN POSTMODERN: Jalan Tengah-Vertikal Generasi Era Bonus Demografi Membangkitkan Peradaban Nusantara"
Oleh: Iwan Setiawan, Dika Supyandi, Siska Rasiska, M. Gunardi Judawinata
MENAMPAR, MENGGUGAH, MEMBANGUNKAN DAN MENYADARKAN DIRI GENERASI MILENIAL DAN GENERASI Z UNTUK MENYONGSONG INDONESIA EMAS 2045!
Itulah
reaksi saya yang baru saja menyelesaikan membaca buku "Pertanian
Postmodern" yang penulisnya merupakan pakar sosial ekonomi pertanian
dari Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran
Menyadarkan
saya bahwa imperialisme postmodern berupa "Imperialisme Global" yang
didesain secara berkelanjutan (sustainable imperialism) sedang
merongrong bangsa ini dan peradaban Islam (peradaban selanjutnya yang
akan bangkit) yang sedang menuju puncak bonus demografi dan gold
generations melalui (1) Imperialisme Spatial (Colonization), (2)
Imperialisme Komoditi, (3) Imperialisme Idiologi, (4) Imperialisme
Industri, (5) Imperialisme Inovasi, (6) Imperialisme Informasi dan
Teknologi Informasi, (7) Imperialisme Pasar, (8) Imperialisme Standar,
(9) Imperialisme Investasi, dan (10) Imperialisme Pendidikan. Dan
"Pertanian" merupakan kunci utama untuk kita terbebas dari imperialisme
global karena peradaban yang menguasai dunia diawali oleh penguasaan
pertanian dan akan jatuh ketika peradaban tersebut meninggalkan
pertanian. Dan pertanian postmodern merupakan jawaban agar kita terbebas
dari imperialisme global. Pertanian postmodern yang memiliki ciri
pertanian berkelanjutan, pertanian organik, pertanian terintegrasi
(integrated farming), menerapkan blue economy, berbasis komunitas yang
dikolaborasikan dengan korporasi bangsa, dan berlandaskan kebenaran
mutlak yang berdasar Al-Quran dan As-Sunnah sehingga menghasilkan
pertanian beradab dan maslahat.
Saya percaya INDONESIA AKAN
DIGDAYA apabila generasi muda menerapkan prinsip-prinsip di buku ini.
InsyaAllah. Ayo dibaca juga teman-teman bukunya :) #postmodern #pertanian #pertanianpostmodern
No comments:
Post a Comment