Saturday 7 October 2023

Kutipan Buku "Agribisnis Kreatif" karya Pak Dr. Iwan Setiawan - Prakata dan Pendahuluan

 

 

Berikut ini beberapa kutipan yang menarik perhatian saya dari buku "Agribisnis Kreatif: Pilar Wirausaha Masa Depan, Kekuatan Dunia Baru Menuju Kemakmuran Hijau" karya Pak Dr. Iwan Setiawan di bab Prakata dan Pendahuluan. Selamat menyimak!

"Ada kecenderungan, pengembangan agribisnis di Indonesia belum banyak terintegrasi dan diintegrasikan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi non-pertanian, termasuk dengan seni rupa, desain, seni musik, seni pertunjukan, olah raga, arsitektur, teknologi komunikasi dan informasi, nanoteknologi, kedokteran, tata kota, dan lainnya. Akibatnya, kegiatan agribisnis menjadi benar-benar sektoral. Keadaan demikian telah mempersulit terjadinya kolaborasi dengan sektor lain yang juga dikonstruksi asing atau terpisah dengan sektor pertanian. Hambatan kolaborasi dengan sektor lain juga terjadi karena "sesat pikir" pengembangan agribisnis yang dilakukan saat ini yang cenderung polar pada produk-produk primer, sementara produk turunan berbagai komoditas belum banyak dilakukan. Sebagai catatan, pengembangan sawit baru sebatas buahnya, itu pun baru sebatas CPO, sedangkan daun, lidi, pelepah, dan batang pohonnya yang sangat besar volumenya belum termanfaatkan. Pisang yang begitu berlimpah di seluruh Indonesia juga baru dimanfaatkan buahnya; sementara daun, pelepah, dan batangnya yang jauh lebih berlimpah belum diproduktifkan. Begitu juga bambu, kelapa, aren, palem, rami, pandan, dan sebagainya yang tersedia secara berlimpah di seluruh kepulauan Indonesia dan sangat memungkinkan untuk dapat diperbarui (renewable)."

"Agar terlahir generasi-generasi agribisnis yang kreatif produktif, yang berjejaring, yang melek (literate), yang ramah terhadap lingkungan, yang terbebas dari virus "isme" kolonial dan kapital , yang mampu membuat dunia menjadi sangat dekat dan mampu berlaga dalam berbagai arena sosial, organisasi bisnis, lapangan pekerjaan, dunia wirausaha, dan ketatnya persaingan, generasi agribisnis kreatif tidak ada salahnya menguasai tujuh kemampuan berikut (Thomas L. Friedman, 2005).

(1) Kemampuan berkolaborasi dan mengorkestrasi (the great collaborators and orchestrators), 

(2) Kemampuan mensintesakan segala sesuatu (the great synthesizers), 

(3) Kemampuan menjabarkan suatu konteks (the great explainers), 

(4) Kemampuan menciptakan nilai tambah (the great leveragers), 

(5) Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru (the great adapters), 

(6) Kesadaran yang tinggi terhadap kelestarian alam (the green people), dan 

(7) Kemampuan handal dalam menciptakan kandungan lokal (the great localizers) atau kemampuan mencipta keunikan."

No comments:

Post a Comment