Wednesday 24 January 2024

"Beautiful Life" - Sebuah Note/Catatan Singkat Sarat Makna dari Tahun 2011

 


Saya ingin membagikan sebuah note/catatan singkat dari akun Facebook saya yang lama, yang sudah tidak bisa diakses sejak lama, yang saya tulis di tahun 2011 ketika saya kelas X atau 1 SMA. Sebuah note/catatan singkat dan sederhana tapi saya kira sarat akan arti dan makna. Berikut ini adalah note/catatan singkat tersebut. Selamat menyimak, semoga bermanfaat :)


Beautiful Life



Beautiful Life Comes from Your Heart. Pada suatu sore yang indah, hujan gerimis turun. Seorang petani tua berjalan dengan istrinya menyusuri sawah. Mereka pulang bersama sambil bepegangan tangan. Sang Petani tua membawa sebuah daun talas untuk menutup kepala istrinya agar terhindar dari hujan. Mereka terlihat sangat bahagia dan penuh kasih sayang. Lalu sebuah mobil mewah melintas di samping mereka. Sang Petani pun terus berjalan hingga sampai di gubuk tempat beristirahat. Mereka pun beristirahat di sana. Sambil meminum teh hangat yang mereka bawa, mereka berbincang "Seandainya kita memiliki kendaraan seperti tadi, kita tidak akan kehujanan ya, Bu." kata sang petani. "Iya, Pak." istrinya menjawab. Tak disangka sang pengendara mobil mewah pun memperhatikan sang petani dan istrinya. Ia membayangkan seandainya ia bisa seperti petani tua itu. Berjalan dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang dengan pasangannya. Terlihat sangat romantis. Dan ternyata ia tidak pernah merasakan hal itu. Meskipun ia memakai peralatan yang serba mewah, ia iri dengan sang petani tua yang penuh cinta kepada pasangannya. Dalam kondisi apapun, Make Your Beautiful Life because Beautiful Life Comes from Your Heart.

Quotes Menarik dari Buku "Mikroekonomi: Teori Pengantar" Bab 1 Karya Sadono Sukirno

 

Di semester satu kemarin saya mengambil mata kuliah Ekonomi Mikro Madya yang salah satu buku acuan dasar dan referensinya adalah buku dari Sadono Sukirno yang berjudul "Mikroekonomi: Teori Pengantar". Di Bab 1 buku tersebut saya menemukan beberapa quotes menarik yang akan saya sampaikan di postingan ini. Berikut ini beberapa quotes menarik dari Buku "Mikroekonomi: Teori Pengantar" Bab 1 karya Sadono Sukirno. Semoga bermanfaat!



//

Pentingnya peranan “teori” dan “kenyataan” selalu dinyatakan oleh ahli-ahli Ekonomi secara berikut:

“Teori tanpa kenyataan tidak ada gunanya, tetapi mengetahui kenyataan saja tanpa teori tidak akan berarti sama sekali.”

- Sadono Sukirno

//

Tindakan  merumuskan kebijakan ekonomi meliputi dua aspek berikut: (i) menentukan tujuan-tujuan yang ingin dicapai, dan (ii) menentukan cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut.

Tujuan-tujuan utama dari kebijakan ekonomi nasional yaitu: mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat, menciptakan kestabilan harga, mengurangi pengangguran, dan mewujudkan distribusi pendapatan yang merata.

Tujuan-tujuan ini adakalanya saling bertentangan satu sama lain. Misalnya, usaha untuk mengatasi pengangguran dapat menimbulkan inflasi, atau usaha untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dapat memperburuk distribusi pendapatan.

Tugas dari ahli-ahli  ekonomi adalah memikirkan cara-cara -dengan menggunakan teori-teori ekonomi sebagai landasannya- untuk menghindari pertentangan yang mungkin timbul dalam mencapai berbagai tujuan tersebut secara serentak.

- Sadono Sukirno

//

#22HBB Vol.3 Day 18 and Day 19 Buku Pangan: Sistem, Diversifikasi, Kedaulatan, dan Peradaban Indonesia Karya Dr. E. Herman Khaeron, Ir., M.Si.

 


Berikut ini rekap insight dan rangkuman dari Day 18 dan Day 19 #22HBB Vol. 3 Buku Pangan: Sistem, Diversifikasi, Kedaulatan, dan Peradaban Indonesia karya Dr. E. Herman Khaeron, Ir., M.Si. Selamat Menyimak!


Day 18 #22HBB Vol.3 (23 Januari 2024)

6 - 0 – Dzikra Yuhasyra ⚽

📚 Pangan: Sistem, Diversifikasi, Kedaulatan, dan Peradaban Indonesia - Dr. E. Herman Khaeron, Ir., M.Si. – hlm. 20-21/352


Insight/rangkuman/catatan:

Perang Pangan Masa Depan

Sejatinya, standardisasi yang diterapkan korporasi dan negara maju juga menjadi senjata dalam perang pangan era modern. Faktanya, standar gandanya sangat diskriminatif terhadap berbagai negara sedang berkembang, apalagi terhadap negara dunia ketiga. Implikasinya, aliran impor aneka produk turunan pangan lebih banyak mengalir dari negara maju ke negara sedang berkembang daripada sebaliknya. Nilainya pun timpang karena ekspor negara maju berupa produk, sedangkan ekspor negara dunia ketiga berupa komoditas. Korporasi pertanian global, pasar modern, pasar online, dan kartel menjadi saluran utamanya.

Penghancuran keragaman pangan Indonesia melalui program padinisasi, sawitnisasi, jagungnisasi, dan lainnya sesungguhnya merupakan bagian dari perangkap perang pangan (foodwar). Misi utama di balik semua itu adalah menyukseskan gandumnisasi. Hasilnya, gandum membudaya dan menjadi konsumsi pangan nomor dua di Indonesia. Ini tentu kekalahan perang pangan yang sangat menyakitkan karena pangan lokal tersisihkan oleh terigu di negeri sendiri. Ironi, padahal tidak sejengkal pun gandum diusahakan pada lahan pertanian Indonesia.

Termasuk kekalahan perang pangan berikutnya adalah tersisihnya kelapa lokal oleh kelapa sawit, tersubordinasinya bawang putih lokal oleh bawang putih dan bawang bombai impor. Diembargonya energi terbarukan Indonesia yang berbahan baku CPO oleh minyak kedelai dan bunga matahari di pasar Eropa. Kekalahan perang pangan berikutnya adalah tereduksinya sagu dari masyarakat Maluku dan Papua oleh beras impor dari Thailand dan Vietnam. Begitu juga tereduksinya ayam lokal (bukan ras) oleh ayam ras yang diproduksi secara massal oleh korporasi ayam.



Day 19 #22HBB Vol.3 (24 Januari 2024)

6 - 0 – Dzikra Yuhasyra ⚽

📚 Pangan: Sistem, Diversifikasi, Kedaulatan, dan Peradaban Indonesia - Dr. E. Herman Khaeron, Ir., M.Si. – hlm. 21-27/352


Insight/rangkuman/catatan:

"Bagi Indonesia yang berlimpah sumber daya pangan, homogenisasi pangan sejatinya bentuk perang pangan paling mematikan."