Monday 20 June 2016

KEMAHASISWAAN : (HARUS JADI) SOLUSI UNTUK NEGERI

Dzikra Yuhasyra (11413019)

Mahasiswa mempunyai potensi yang sangat besar untuk bersatu lalu bergerak membuat perubahan dan memperbaiki kondisi bangsanya. Pemikiran yang kritis, keilmuan yang dimiliki, hasrat yang besar untuk mengubah bangsa menjadi bangsa yang maju dan meraih kejayaannya, serta sikap idealis adalah kelebihan dari mahasiswa untuk menggerakan masyarakat dan seluruh komponen bangsa untuk memperbaiki masalah dan mengembalikan negara sesuai dengan kondisi yang seharusnya. Pergerakan reformasi dan berbagai pergerakan sebelumnya merupakan bukti sejarah bahwa mahasiswa adalah komponen penting bangsa yang ikut serta mengubah sejarah dan peradaban bangsa ini. Mahasiswa dengan tridharma perguruan tinggi: pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, dan pengabdian masyarakat merupakan pelopor dan penggerak dinamis bangsa yang menjadi tonggak perubahan menuju perbaikian.

Kemahasiswaan dan pergerakan mahasiswa mungkin identik dengan turun ke jalan, demo, dan hal yang tidak jarang berujung kepada kekerasan dan kebrutalan. Apakah seharusnya terjadi seperti itu? Mungkin pada masa revolusi ataupun orde baru metode tersebut menjadi pilihan sebagai satu-satunya cara untuk menekan dan menuntut pihak yang berkuasa agar tidak sewenang-wenang, kembali mempedulikan kepentingan rakyat, dan mementingkan kepentingan nasional daripada bangsa asing. Apakah sekarang harus juga seperti itu? Mahasiswa sebagai insan akademik mempunyai tanggung jawab untuk menuntut ilmu dan mengamalkan bidang keilmuannya, dan salah satu  potensi kemahasiswaan dan pergerakan mahasiswa yang harus dimulai saat ini adalah pergerakan kemahasiswaan berbasis gagasan dan karya yang menunjukan rumusan solusi permasalahan bangsa. Berbagai keilmuan dan keprofesian yang ada harus menjadi tonggak dan sumber pergerakan mahasiswa untuk mengguncang bangsa dan berada di tengah masyarakat untuk menyelesaikan masalah. Demo atau turun ke jalan hanyalah sebagai salah satu metode, tetapi hasrat, mimpi, dan semangat untuk berkarya dan menyelesaikan permasalahan bangsa adalah inti dari kemahasiswaan dan pergerakan mahasiswa tersebut. Dan mensinergiskan pergerakan dari berbagai keilmuan dan latar belakang yang ada akan menghasilkan hasil dan solusi yang luar biasa.

Kaderisasi merupakan salah satu hal yang juga tidak bisa dilepaskan dari kemahasiswaan dan gerakan mahasiswa itu sendiri. Kaderisasi adalah sebuah metode, proses, dan tempaan untuk membentuk mahasiswa secara fisik, mental, perspektif, dan kemampuan untuk dapat menjalankan dan menjadi mahasiswa seutuhnya menjalankan tri dharma perguruan tinggi yang diembannya dengan idealisme tinggi untuk memajukan bangsanya dan menghasilkan bentuk kemahasiswaan dan gerakan mahasiswa yang dapat memperbaiki dan menyelesaikan persoalan bangsa. Lantas, bagaimana wajah dari kaderisasi saat ini? Nilai-nilai yang diturunkan  dari kaderisasi semakin lama semakin menurun dan kehilangan tujuan awalnya. Kaderisasi yang seharusnya menjadi sarana penempaan dan penurunan nilai-nilai luhur bangsa, kemahasiswaan, dan keprofesian, buyar dari fungsi dan peranan yang seharusnya dilakukan. Metode serta nilai yang kurang tepat dilakukan lebih banyak menunjukan bentuk arogansi dan formalitas untuk mempunyai jaket himpunan saja dan terdaftar menjadi anggota. Nilai, output, serta metode dari kaderisasi juga harus direnungkan kita bersama sebagai insan kemahasiswaan, karena apalah jadinya kaderisasi yang memakan waktu, biaya, tenaga yang sangat besar  tetapi tidak bisa ikut membentuk karakter kemahasiswaan dan gerakan mahasiswa yang menjadi bagian dari solusi permasalahan bangsa, bahkan justru menambah permasalahan yang sebenarnya tidak perlu. Perlulah semua insan kemahasiswaan berpikir dan melihat kembali bentuk dari kaderisasi yang ada sehingga betul-betul menghasilkan manusia seutuhnya yang mempunyai mimpi, idealisme, dan kemampuan untuk langsung terjun menyelesaikan persoalan bangsa yang terjadi melalui gerakan, karya, dan inovasi.

Lalu bagaimana kondisi kemahasiswaan dan pergerakannya saat ini? Yang menjadi problem bersama dalam kemahasiswaan saat ini adalah sikap apatis dan individualistis. Ya, sikap keengganan untuk bergerak bersama dan bekerja sama dalam merumuskan solusi atas semua permasalahan bangsa yang ada. Mementingkan kepentingan pribadi bukanlah hal yang salah, tetapi harus dibarengi dengan sinergitas bersama untuk menjawab tantangan dan persoalan bangsa karena kita tidak bisa mengubahnya sendirian. Aktivitas-aktivitas yang merangsang untuk berkumpul bersama, saling bertukar pikiran, dan mengkritisi permasalahan yang ada, semakin sulit dan jarang ditemui. Dan himpunan serta organisasi terpusat adalah wadah untuk membakar, mengasah, dan memperbaiki kondisi tersebut. Himpunan dan organisasi terpusat haruslah menjadi rumah belajar untuk mengasah kemampuan, pemacu semangat, dan tempat merumuskan solusi bersama lalu membuatnya menjadi pergerakan, inovasi, karya, dan tindakan nyata bersama dan terintegrasi sehingga menggerakan masyarakat dan komponen bangsa lainnya untuk mempebaiki bangsa dan membuatnya menjadi bangsa yang maju.  Kitalah yang harus menjadi bagian dari solusi atas permasalahan yang ada.

Semoga kemahasiswaan dan pergerakan mahasiswa akan kembali dinamis untuk memperbaiki dan membangun kejayaan Indonesia. Aamiin..



No comments:

Post a Comment