Monday, 20 June 2016

Because We are Leaders!


Dzikra Yuhasyra - 11413019

 
Pemimpin, sebuah kata yang selalu menghiasi setiap masa, zaman, bahkan setiap hari dalam keseharian kita. Tapi apa itu pemimpin? Apakah kita adalah pemimpin? Bukankah setiap dari kita pemimpin? Secara bahasa, pemimpin berarti orang yang memimpin. Sehingga pada hakikatnya setiap orang yang memimpin, baik dalam cakupan kecil atau besar, memimpin banyak orang atau sedikit, dalam lembaga formal atau tidak, bahkan ketika memimpin diri sendiri, keluarga, dan orang sekitar, ia adalah pemimpin. Tapi pertanyaan selanjutnya apakah pemimpin hanya sekedar orang yang memimpin? Kualitas apa yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin? Bagaimana seorang pemimpin dihasilkan dan terbentuk? Apa karya, pengaruh, serta dampak yang harus diberikan oleh seorang pemimpin? Bagaimana seorang pemimpin harus bersikap dalam menyelesaikan masalah dan menggerakan orang serta potensi  disekitarnya sehingga menghasilkan kualitas lingkungan yang lebih baik? Sehingga muncul pertanyaan menarik, bagaimana sebenarnya menjadi ‘pemimpin yang yang sesungguhnya’? Apa itu ‘real leader’?           

Seorang pemimpin tentu lahir dengan proses dan tempaan yang panjang dan berliku, tidak pernah menempuh jalan yang mudah. Selalu ada perjalanan yang tidak biasa sehingga seseorang pemimpin terbentuk. Dalam sejarah peradaban dunia, leadership atau kepemimpinan bertransformasi tipologinya. 

Pada mulanya kepemimpinan lahir berdasarkan ideologi dan dogma agama (ideology). Kepemimpinan  lahir dengan adanya dan disebarkannya filosofi atau firman Tuhan yang disampaikan kepada orang banyak dan akhirnya pemahaman tersebut diikuti. Hal tersebut terjadi pada zaman Nabi dan Rasul yang menjadikan Nabi dan Rasul tersebut  sebagai pemimpin untuk umatnya. 


Kepemimpinan selanjutnya lahir berdasarkan penguasaan geografis (geography). Terjadinya penjajahan dan penaklukan menjadikan sosok pemimpin lahir.  Sosok seperti Alexander Agung dan Genghis Khan yang menaklukan berbagai wilayah dibelahan dunia menjadikan mereka pemimpin yang besar karena kekuasaan dan penaklukan mereka. 

Tipe kepemimpinan yang ketiga adalah kepemimpinan revolusioner yang muncul sebagai pemimpin karena revolusi yang dilakukan (revolutionary). Tokoh-tokoh yang muncul pada abad 20 seperti  Mahatma Gandhi di India, Soekarno di Indonesia, dan Che Guavara di Cile merupakan pemimpin-pemimpin revolusioner yang karena pemikiran serta tindakan revolusioner dan heroiknya melawan penindasan. Mereka membawa rakyat yang dipimpinnya menuju kebebasan dan terlepas dari belenggu yang ada. 

Pada saat ini ketiga tipe kepemimpinan seperti diatas sudah tidak ada dan juga berkurang. Tipe kepemimpinan yang  saat ini ada adalah tipe kepemimpinan extraordinary dimana pemimpin berasal dari orang kebanyakan tapi banyak melakukan hal luar biasa dengan menghasilkan karya dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan, seperti Ridwan Kamil, walikota Bandung yang menjadikan Bandung Juara. Tipe kepemimpinan tersebut lahir karena usaha yang dilakukan untuk menggerakan orang sekitar untuk ikut dalam menyelesaikan masalah dan menumbuhkan solusi melalui berbagai inovasi, karya, gagasan, dan tindakan. Ketika pemimpin karena ideology sudah tidak ada, pemimpin karena penaklukan  geografis sudah  tidak ada, pemimpin karena revolusi yang dilakukan sudah tidak ada, tersisalah kita sekarang sebagai pemimpin extraordinary yang harus muncul dalam menyelesaikan masalah yang ada disekitar kita. Pemimimpin extraordinary lahir dari kebanyakan orang biasa seperti kita tanpa pengaruh dari dogma agama, latar belakang sejarah, atau yang lainnya. Sehingga setiap dari kita sebenarnya dalah pemimpin, ketika kita mau bergerak dan juga menggerakan.

Bagaimana kita sebagai pemimpin extraordinary harus berperan? Tugas dari seorang pemimpin extraordinary adalah melakukan transformational leadership. Transformational leadership adalah kepemimpinan yang mentransformasi keadaan dan menggerakan untuk menghasilkan hasil yang luar biasa dan mencapai tujuan yang ingin dicapai dengan leading by example. Seorang pemimpin extraordinary harus membuat perubahan dan menggunakan dirinya sebagai contoh yang memberikan keteladanan yang pada akhirnya akan menghasilkan kondisi yang luar biasa dan mengubah lingkungan sekitar menjadi lebih baik. Seorang pemimpin extraordinary  harus memberikan sense of hope yang dapat memunculkan semangat dan harapan baru bahwa kondisi yang lebih baik akan terwujud. 

Seorang pemimpin extraordinary memiliki leadership personality yang khas dan menonjol di setiap kondisi yaitu Risk Taker, Problem solver, Strong Will, dan Visioner serta Inovatif. Risk taker adalah salah satu ciri yang kuat dari seorang pemimpin extraordinary. Pemimpin extraordinary harus bisa mengambil resiko yang mampu secara tegas untuk bertindak dan mengambil keputusan. Setiap masalah dan kesempatan merupakan hal yang harus diambil dan  diselesaikan secara tuntas. Problem solver merupakan kepekaan seorang pemimpin extraordinary terhadap masalah dan lingkungan lalu mampu memberikan solusi dan jawaban terhadap permasalahan tersebut. Strong will adalah kemauan dan etos yang kuat untuk  mencapai dan mengerjakan sesuatu secara konsisten dan berkelanjutan. Dan visioner berarti memiliki perspektif jangka panjang dengan jangkauan yang luas dan menyeluruh untuk bisa mencapai gagasan yang besar di masa mendatang. Dan yang membedakan pemimpin extraordinary dengan pemimpin sebelumnya adalah sifat inovatif. Seorang pemimpin extraordinary harus mampu berinovasi dan melakukan sesuatu yang baru, menciptakan berbagai terobosan dan gebrakan yang mampu merangsang munculnya potensi baru dan menghasilkan karya yang luar biasa. Karena yang membedakan pemimpin dan pengikut adalah inovasi.  

Ketika kita semua sudah menyadari itu dan melakukan tindakan nyata yang memberikan dampak, maka akan lahirlah masyarakat madani yang terdiri dari pemimpin-pemimpin luar biasa yang menggerakan. Jadi tunggu apa lagi, jadilah pemimpin yang sesungguhnya karena setiap dari kita adalah pemimpin. Karena kita pemimpin, kita bergerak! Because We are Leaders!

No comments:

Post a Comment